Minggu, 07 September 2008

AL HAYYUL LAGI AL QAYYUM


Seorang ilmuwan terkenal (Bertrand Russell?) pernah berceramah didepan kelompok awam mengenai tata semesta.
Dia menjelaskan bagaimana bumi beredar mengitari matahari. Kemudian pada gilirannya matahari mengedari pusat kumpulan sejumlah besar bintang yang disebut galaksi.
Pada akhir ceramah ,seorang nenek di barisan belakang berdiri dan berkata,”Apa yang anda uraikan itu omong kosong. Sebenarnya dunia ini piring rata yang terletak diatas punggung kura-kura raksasa”. Ilmuwan tersebut terkejut dengan pernyataan nenek tersebut , namun segera menampakan senyum kemenangan , lalu bertanya:’ “ Lalu kura –kura itu berdiri diatas apa bu?”
Kau sangat cerdik anak muda ,benar benar cerdik,” kata nenek itu. “ "Sampai kebawahpun semuanya kura-kura!”
Itulah anekdot yang dipakai oleh Stephen Hawking untuk memulai bukunya : Riwayat Sang Kala (A Brief History of Time).
Barangkali dengan meminjam anekdot ini kita bisa menambah pemahaman tentang Tauhid.
Sejak zamannya nabi Ibrahim a.s. manusia yang suka merenung tentang eksistensi nya, dirisaukan oleh pemikiran sbb:
Kalau manusia ini dan semesta alam diciptakan oleh satu tuhan . Lalu pada gilirannya siapa pencipta tuhan itu dan seterusnya?. Apakah seperti tumpukan kura-kura yang tak terhingga dalam cerita diatas karena bukankah menurut penalaran kita : there’s nothing come from nothing?
Tapi dengan begitu definisi tuhan menjadi tak terperi (undescribed). Dengan begitu dapatkah kita berfokus dalam mengabdi kepadanya?
Allah s.w.t . memberi jawaban dengan penjelasan mengenai dirinya dalam ayat Kursi (Al Qur’an surat Al Baqarah 255) .
Dia adalah Al Hayyul dan Al Qayum : yang artinya Dia yang hidup dan yang menghidupi . Dalam bahasa inggris diartikan lebih luas lagi : The ever living (Al Hayyul) The Self-subsisting by Whom all subsist (Al Qayyum). Jadi sebagai pencipta Dia selalu hidup dan menghidupi (menciptakan mahluk) Tetapi dia tidak perlu pencipta lagi. Dengan itu tentu kita lebih mudah menangkal kemusrikan yang konon selalu mengancam kita.
Gambar: Cover belakang Al Qur'an yang dicetak oleh pemerintah Arab Saudi.

Tidak ada komentar: