Senin, 27 Oktober 2008

ANNUIT COEPTIS




Gambar Lambang Free Mason/illuminati berupa pyramid dengan satu mata di mata uang pecahan satu Dollar Amerika , kita semua sudah tahu. Tetapi coba perhatikan lagi bagian belakang yang berwarna hijau (green back) dari Dollar tersebut. Anda akan menemui dua hal yang lebih menarik.

1. Frame(pigura) yang membingkai lambang Freemason tersebut sama dengan pigura yang membingkai lambang (The Great Seal) dari the USA yakni burung elang gundul (bald eagle). Cuma beda di arahnya saja. Ini artinya lambang Freemason berada dibagian belakang (reverse side) dari lambang resmi dari Negara AS. Jadi keberadaan lambang tersebut di bagian belakang pecahan satu dollar lebih dari sekedar soal desain tetapi merupakan keharusan.

2. Pada lambang Free Mason ada kata kata Annuit Coeptis . itu adalah motto dalam kata latin yang dalam kamus Webster* berarti : He(God) approves our undertakings= Dia ( Tuhan) menyetujui usaha- usaha kita ( lihat lampiran). Kata kata yang sulit dimengerti maksudnya. Tetapi saya punya kesan kata kata itu punya hubungannya dengan yang diceritakan dalam Kitab Suci Al Qur’an dalam surat 15( Al Hijr) ayat 26-44 dan juga surat 38 (Sad) ayat 71 sampai 83, yang garis besarnya adalah menceritakan ketika Iblis menolak untuk sujud kepada Adam yang baru diciptakan Allah SWT dan Allah kemudian mengutuk Iblis, kemudian Iblis meminta penangguhan sampai manusia dibangkitkan ( dihari Kiamat) ( Qur'an 38:79) dan Allah SWT mengabulkannya( Qur'an 38:80) kemudian memohon agar diberi kesempatan untuk menyesatkan manusia Kepada Allah SWT dan Allah sekali lagi mengabulkannya (Q 38:85). Artinya :He (Allah) approves our undertakings.
Silahkan mengambil kesimpulannya.
Wass. Saptono 28 Oktober 2008

*Judul lengkap Bukunya: The New American Webster Handy College Dictionary, Prepared and Edited by National Lexicographic Board, Edited by Albert and Loy Morehead,. Halaman 541 penerbit Signet Book New York 1956. Library of Congress Catalog no. 55-10446


Untuk mengetahui kenapa ada lambang Free mason /Iluminati di pecahan 1 USD silahkan baca karya Dan Brown " Angels and Demons" ( Pocket Star Book ,New York, London, Toronto, Sidney,2000) bagian akhir dari bab 31


Lambang Freemason juga berada diatas plakat representasi Deklarasi Hak Hak Azazi Manusia yang di proklamirkan di Perancis tahun 1789. klik: http://en.wikipedia.org/wiki/File:Declaration_of_Human_Rights.jpg
( Jadi prinsip hak- hak azasi manusia datang dari Freemason)

Senin, 15 September 2008

DUA AYAT TERAKHIR SURAT AL BAQARAH




Menurut hadis Bukhari (64:12) Rasulullah pernah bersabda bahwa barang siapa yang berdoa seperti yang diajarkan dalam dua ayat terakhir surat Albaqarah (Q 2: 285-286) maka cukuplah baginya (doa’ nya).
Menurut Maulana Muhammad Ali dalam catatan kaki no 380 terjemahan Al- Qur’an, Doa ini terdiri dari dua susunan yang terdiri masing- masing dari tiga permohonan : Pasangan pertama adalah: permohonan agar dihindari dari hukuman, permohonan agar jangan dibebani oleh dosa, hindari kami dari bencana yang lebih dari kemampuan seseorang untuk menanggungnya.
Sementara set kedua adalah Maafkanlah hambaMu, Anugerahkan hambamu perlindungan/pengampunan.dan Kasihanilah Hambamu.
Kedua pasangan doa ini ternyata saling berhubungan.
26 Juni 2006

Kamis, 11 September 2008

SURAT YASSIN AYAT 36 DAN TEORI SUPER SYMETRI


“Maha Suci ( Tuhan) yang telah menciptakan berpasang-pasangan
Segala sesuatu yang dihasilkan oleh bumi, oleh diri mereka sendiri ,
Dan oleh segala yang tiada mereka ketahui”.
Demikian firman Allah dalam Surat Yassin ayat 36 dan banyak ayat ayat lain yang senada seperti di Surat 13 ayat 3, 35:11, 39:60,22:5, 42:11,43:12,55:52,75:39,78:8,90:8, dan 92:3.

Yang sangat menakjubkan adalah bahwa yang dikatakan berpasang-pasangan tidak saja sesuatu yang mudah dilihat dan dirasakan yang Allah ciptakan untuk kita : siang dan malam, asam dan basa, bumi dan langit, Laki perempuan, Jinn dan Manusia persis seperti termuat dalam paham strukturalisme dalam Antropologi yang menguraikan tentang adanya oposisi binary dalam pemikiran manusia , tetapi lebih jauh menjangkau yang terkecil seperti quark ( bagian proton) dan terbesar seperti alam semesta.    Seperti yang diuraikan oleh pemenang Nobel 1988 di bidang Fisika Leon Lederman di majalah Newsweek edisi 15 September 2008 dalam rangka menyambut mulai beroperasinya Large Hadron Collider ( LHC) di Jenewa Swiss . Sebuah instalasi untuk membenturkan partikel partikel berupa terowongan yang membentuk lingkaran dengan garis tengah 4.3 kilometer dan keliling 27 kilometer yang dibangun dengan biaya sekitar 8 miliar dollar Amerika milik CERN ( Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire/Organisasi untuk penelitian nuklir Eropa)
Terowongan ini dibuat dengan tujuan salah satunya adalah membuktikan kebenaran apa yang disebut teori Supersymetry sebuah teori yang memperkirakan bahwa semua yang ada di alam semesta mempunyai kembaran, symetri atau dalam bahasa awamnya punya pasangan.
Keberadaan pasangan tersebut hanya bisa diungkapkan dengan membenturkan partikel kecil dengan kecepatan sedemikan rupa ( kecepatan yang bisa dibangun dalam jarak 27 kilometer tadi) sehingga bisa memecahkan/membelah partikel tersebut hingga terurai segala komponen benda benda nya hingga yang paling kecil lengkap dengan energy dan bidang energinya yang kemudian direkam dan di analisa untuk mendeteksi segala unsur unsur yang diduga keberadaanya oleh teori supersymetri tadi.
Seperti yang disebutkan tadi pasangan- pasangan tersebut juga mencakup benda benda terkecil yang dikenal ilmu pengetahuan saat ini mulai dari atom proton dan elektron kemudian quark dan lepton lalu neutrinos dan muons lalu ada yang disebut sebagai W dan Z dan seterusnya. Semuanya yang membentuk jagat raya ini begitu kompleksnya tetapi terangkum dalam suatu pemahaman yang sangat sederhana dalam suatu konsep simetri yang dirumuskan dalam teori supersymmetry tadi.
Maha suci Allah yang begitu penyayangnya bagi ummatnya.
gambar: Courtesy Eva Wilson, Islamic Design, British Museum Pattern Books1992

Minggu, 07 September 2008

HARTA KARUN

Bagaimana kita menggambarkan seseorang yang amat kaya dizaman ini? Dengan jumlah mata dagangan yang dia kuasai monopolinya? Dia pegang kunci pasarnya. Cabe? Cengkeh? Mobil? Kertas?  Kayu? Operating system? Mass Media?

Bagaimana Allah menggambarkan seseorang yang amat kaya dizaman Nabi Musa a.s. yang bernama Karun (Korah)?". Kami telah anugerahkan kepadanya perbendaharaan harta sehingga kunci-kuncinya saja berat dipikul sekumpulan orang yang kuat" kata Allah SWT dalam Surat 28 Al Qasas ayat 76.

Sayang sekali, meski telah diperingati oleh kaumnya, dia menyombongkan diri dengan berkata: " Ini semua diberikan kepadaku ,karena pengetahuan yang ada padaku"(Q.28:78).
Sebagian kaumnya silau dengan kekayaanya dengan mengatakan "Wahai ! Sekiranya lah kita mendapat apa yang didapat oleh Karun! Ia sunggguh beruntung sekali!"(Q.28:79).
Namun sebagian kaum yang lebih bijak berkata : " Celakalah kamu! Balasan Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal saleh . Tapi itu hanyalah tercapai oleh orang yang sabar"(Q.28:80).
Kemudian Allah membenamkan Karun kedalam tanah dengan tempat kediamannya sekali . Dan tiada seorangpun dari pengikutnya yang dapat menolongnya. Dan tiada ia dapat membela diri(Q.28:81).Semoga kita selalu ingat bahwa apapun yang kita banggakan, hanyalah se izin Allah semata.
25Juli 2003

ROMBONGAN

Rombongan-rombongan orang yang telah divonis dengan adil pada hari akhir, digiring ke pintu jahanam. Dipintu neraka para malaikat penjaga bertanya (dengan keheranan) :" Apakah belum pernah datang kepada kalian rasul-rasul dari kalangan kalian sendiri yang membacakan peringatan dari Tuhanmu tentang pertemuan hari ini"? Penjaga itu keheranan karena sebagai malaikat dia selalu menganggap semua yang di bumi akan berjalan secara ideal. Ada rasul yang dikirim untuk menjelaskan ayat-ayat Allah, maka manusia akan terhindar dari kejadian diatas ( masuk neraka). Mereka tidak pernah menyadari sifat sebagian umat manusia yang suka menyangkal dan tidak berterima kasih atas rahmat Tuhannya. Cerita ini disarikan dari Al Qur'an surat 39 Azzumar ayat 71. Mudah-mudahan kita tidak akan berada dalam rombongan jenis ini. Audzubilahi min Zalik
4 Juli 2003

INSYA ALLAH

Dan janganlah mengatakan tentang sesuatu “ Aku akan melakukannya besok”
Kecuali dengan mengatakan :”Insya Allah” (jika Allah berkenan)......
Kata-kata diatas terkandung dalam Al Qur’an surat 18 Al Kahfi pada ayat 23 dan 24.
Kata Insya Allah yang sering kita ucapkan apabila merencanakan atau menjanjikan sesuatu ,maksudnya adalah memberi tekanan kepada kita untuk membebaskan diri dari rasa takabur dalam ukuran agama.
Kita boleh yakin akan kemampuan kita untuk dapat merealisasikan kehendak maupun janji janji kita yang telah terucapkan.Sesepele apapun. Tetapi kita harus tetap ingat bahwa tetaplah Allah yang mempunyai kata akhir. Kita perlu hidup dan sehat supaya hal tersebut bisa terlaksana, namun kita tahu dua yang terakhir ini berada di tanganNya.
Mudah-mudahanlah kita dikaruniai keinginan dan kemampuan untuk ber rendah hati dihadapan sesama kita apalagi dihadapan Pencipta kita .
11 Juli 2003

AL HAYYUL LAGI AL QAYYUM


Seorang ilmuwan terkenal (Bertrand Russell?) pernah berceramah didepan kelompok awam mengenai tata semesta.
Dia menjelaskan bagaimana bumi beredar mengitari matahari. Kemudian pada gilirannya matahari mengedari pusat kumpulan sejumlah besar bintang yang disebut galaksi.
Pada akhir ceramah ,seorang nenek di barisan belakang berdiri dan berkata,”Apa yang anda uraikan itu omong kosong. Sebenarnya dunia ini piring rata yang terletak diatas punggung kura-kura raksasa”. Ilmuwan tersebut terkejut dengan pernyataan nenek tersebut , namun segera menampakan senyum kemenangan , lalu bertanya:’ “ Lalu kura –kura itu berdiri diatas apa bu?”
Kau sangat cerdik anak muda ,benar benar cerdik,” kata nenek itu. “ "Sampai kebawahpun semuanya kura-kura!”
Itulah anekdot yang dipakai oleh Stephen Hawking untuk memulai bukunya : Riwayat Sang Kala (A Brief History of Time).
Barangkali dengan meminjam anekdot ini kita bisa menambah pemahaman tentang Tauhid.
Sejak zamannya nabi Ibrahim a.s. manusia yang suka merenung tentang eksistensi nya, dirisaukan oleh pemikiran sbb:
Kalau manusia ini dan semesta alam diciptakan oleh satu tuhan . Lalu pada gilirannya siapa pencipta tuhan itu dan seterusnya?. Apakah seperti tumpukan kura-kura yang tak terhingga dalam cerita diatas karena bukankah menurut penalaran kita : there’s nothing come from nothing?
Tapi dengan begitu definisi tuhan menjadi tak terperi (undescribed). Dengan begitu dapatkah kita berfokus dalam mengabdi kepadanya?
Allah s.w.t . memberi jawaban dengan penjelasan mengenai dirinya dalam ayat Kursi (Al Qur’an surat Al Baqarah 255) .
Dia adalah Al Hayyul dan Al Qayum : yang artinya Dia yang hidup dan yang menghidupi . Dalam bahasa inggris diartikan lebih luas lagi : The ever living (Al Hayyul) The Self-subsisting by Whom all subsist (Al Qayyum). Jadi sebagai pencipta Dia selalu hidup dan menghidupi (menciptakan mahluk) Tetapi dia tidak perlu pencipta lagi. Dengan itu tentu kita lebih mudah menangkal kemusrikan yang konon selalu mengancam kita.
Gambar: Cover belakang Al Qur'an yang dicetak oleh pemerintah Arab Saudi.

CIUM TANGAN

Cium tangan adalah budaya sepanjang masa . Dimanapun juga. Matori cium tangan Abdurachman. Habibi cium tangan Suharto Mantu cium tangan mertua. Baron cium tangan baroness.  Itu bisa tulus. Bisa pula sekedar rutinitas. Suatu ketika bertemulah Rasullah SAW dengan seseorang laki-laki yang bertangan sangat kasar dan bagian telapak tangannya terlihat pecah-pecah. Beliau bertanya kepada orang itu apa pekerjaannya. Lelaki itu menjawab: Ya Rasul pekerjaanku sehari-hari adalah memecah batu gunung kemudian mengumpulkannya untuk dijual. Hasilnya untuk menghidupi keluargaku. Lalu Rasulullah S.A.W. memegang tangannya dan menciumnya Seraya mengatakan : Inilah tangan yang diberkati Allah. Tangan dari seseorang yang menafkahi keluarganya Menafkahinya dengan ikhlas. Dengan berkorban Pada saat yang sama juga langsung atau tak langsung turut membangun dunia. Mungkin itulah satu-nya tangan yang pernah dicium Rasul. Mengingat beliau yatim piatu sejak kecil. Kalau melihat sekarang barangkali sangat relevan cerita ini karena betapa banyak orang mendapatkan rezekinya tanpa berkorban sedikitpun. Tanpa memberi sumbangan apapun untuk dunia.

SHALAT YANG KHUSYU

Seorang murid bertanya kepada guru agamanya, atau dilain tempat, salah seorang hadirin dari sebuah ceramah agama mangajukan pertanyaan yang kita tahu telah sering ditanyakan (FAQ) kepada ustad pembicara: bagaimana caranya agar kita bisa melakukan setiap shalat dengan khusyu. Jawabannya tentu seperti biasa. Banyak ke hal hal teknis :Konsentrasi pikiran. Konsentrasi hati . Konsentrasi kepada niat.Persiapan yang baik.Detail detail pelaksanaan shalat yang harus disempurnakan. Jawaban-jawaban ini semua bisa dimengerti, tetapi seperti yang bisa kita lihat, sulit dilaksanakan. Tetapi semuanya lupa bertanya apa arti harafiah dari khusyu itu. Kata itu telah diadopsi sedemikian rupa ke dalam bahasa Indonesia sehingga seolah-olah sudah tidak perlu dicari akar kata nya lagi. Tetapi benarkah kita sudah menangkap arti sebenarnya? Secara kebetulan saya menangkap arti kata sebenarnya langsung dari AlQur’an lewat terjemahan kedalam bahasa Inggris . Arti khusyu adalah Rendah hati atau menundukan hati (humble). Ternyata shalat yang khusyu adalah shalat dengan merendahkan hati tentunya dihadapan Allah. Dengan itu terjawablah pertanyaan seorang penanya tadi. “Alam ya’ni lil-lazina amanu antakhsya(bentuk kata kerja dari kata khusyu)lil zikrillahi wa ma nazala minal haqqi....”,: “Belumkah datang waktunya bagi orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan (tunduk hati) pada kebenaran yang telah diturunkan.....?“ surat 57: Al Hadid, ayat 16. Terjemahan bahasa Inggrisnya oleh Maulana Muhammad Ali adalah: "Has not the time yet come for the believer that they should be humble for the rememberance of Allah and the Truth that is revealed........?" Shalat khusyu jadinya sesuatu yang bisa mudah namun bisa juga sulit dilakukan. Mudah jika kita memang sudah terlatih atau bahkan sudah jadi jalan hidup kita untuk selalu berendah hati. Sebaliknya shalat khusyu bisa menjadi sesuatu yang sulit dilakukan bila rendah hati adalah suatu yang jauh dari kesadaran kita. Jadi semuanya bukan soal konsentrasi atau mengendalikan pikiran kita pada saat kita mengerjakan shalat, yang pada umumnya diakui sangat sulit dilakukan. Rendah hati adalah lawan dari takabur. Soal takabur inilah yang menjadi pelajaran yang diceritakan dari adegan pertama dari AlQur’an. Takabur bisa kita anggap sebagai pelajaran bab pertama (first lesson)dari Al-Qur’an. Ingat pada surat AlBaqarah ayat 33-35 ketika Allah mengumpulkan para malaikat untuk memperkenalkan ciptaanya yang baru yaitu manusia. Diperintahkannya semuannya untuk bersujud kepada manusia. Walaupun sempat protes semua malaikat sujud ke manusia kecuali iblis (jadi iblis sebenarnya malaikat juga). Iblis menolak dengan ketakaburannya. Ia menganggap dirinya lebih baik dari mahluk baru itu. Ia diciptakan dari cahaya api sedang manusia dari debu, mengapa pula dia harus sujud kepada manusia? Dengan ketakaburannya itu dia menolak perintah Tuhannya. Hal itu membangkitkan kutukan abadi Allah baginya. Dari sinilah kita bisa belajar perlunya bersikap selalu rendah hati. Ketakaburan iblis mengakibatkan daya pandangnya tertutup. Tidak bisa melihat sesuatu dengan benar. Sudah dikatakan oleh Allah penciptanya, saat memperkenalkan manusia bahwa dia lebih baik dari kalian(para malaikat itu). Dan ternyata sekarang bisa kita lihat hasil-hasil karya manusia di bumi ini, sementara iblis yang merasa lebih baik,sejauh ini tidak menghasilkan apa-apa. Manusia memang, sebagaimana ciptaan lain, punya kecenderungan untuk tinggi hati. Masalahnya apakah bisa kita memetik “pelajaran bab pertama” diatas dan menghanguskan sifat takabur itu. Kesimpulannya adalah kita tak akan bisa shalat dengan khusyu apabila kerendahan hati tak mendominasi hati kita. Kita bahkan shalat dengan rasa bangga meskipun kita menunjukan ketundukan kita kepada Allah dengan shalat kita. Kita shalat dengan anggapan cukup badan kita saja yang menghadap maha pencipta sementara pikiran dan hati kita boleh ke-mana mana. Kita mencemoohkan orang yang tidak shalat. Kita memandang sebelah mata orang orang yang shalat dengan gerakan-gerakan yang terlalu cepat. Kita diam-diam melecehkan orang yang shalatnya dibaris paling belakang sementara kita ada dibaris pertama karena kita hadir di mesjid di awal-awal. Ada juga yang hanya ingin berada di shaf paling depan meskipun datang belakangan. Sebagaimana syirik, takabur juga bermanifestasi dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang sekedar mengganggu, ada yang merusak, tapi ada yang mampu menghancurkan iman kita, seperti dalam kasus pembangkangan iblis tadi. Namun awas,semuanya bagaikan api, yang besar jelas manghanguskan tapi yang kecilpun dalam sekejap bisa menjadi besar. Kalau ketakaburan kita umpamakan sebagai gravitasi bumi yang cenderung membuat manusia jatuh dimata Allah, maka kita secara simbolik memuji sifat burung yang dari waktu kewaktu menentang keberadaan gravitasi dengan sayapnya sehingga dia bisa terbang cepat, tinggi dan jauh. Kita sering mendengar burung terbang ribuan kilometer untuk menghindari musim dingin dan mengejar musim panas. Burung dipakai sebagai lambang banyak negara.Kebalikannya ialah binatang melata yang “menyerah” pada gravitasi. Kecepatannya terbatas, jangkauan tidak begitu jauh, banyak menemui rintangan bahkan gerakannya terbatas dengan segudang halangan di bumi. Binatang melata meskipun tetap ciptaan yang mangagumkan, sering dicemoohkan dan dijadikan lambang kerendahan. Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita bisa "khusyu" dengan sesama kalau kita tak bisa khusyu dihadapan Pencipta kita yang Maha Kuasa? Apakah shalat kita memang pencerminan keadaan hati kita sehari-hari?Kapan datangnya ke khusyu-an kita? Lalu kita tetap saja shalat dengan tidak khusyu atau tidak dengan khusyu. Astagfirullah!Masya Allah! Saptono 16 Des 2004.

MENGENAL ALLAH SANG MAHA PENCIPTA


Secara tidak langsung kita bisa mengenali tuhan pencipta kita.
Dari ciptaan-ciptaannya. Langit bumi dan segala sesuatu yang ada didalamnya.
Termasuk diri kita sendiri.
Namun, apakah kita cukup mengenal tuhan pencipta kita secara langsung?
Bagaimana caranya?
Sebenarnya mudah.
Baca saja Al Qur’an berulang-ulang sampai sejauh kita bisa memahaminnya.
Dari firman-firmannya kita sedikit demi sedikit akan mengenaliNya.
Allah juga telah menurunkan ucapan-ucapannya melalui seseorang diantara kita.
Sehingga terbuka lebar kesempatan kita untuk memahami segala ucapannya.
Lebih jauh dalam Al Qur’an Dia telah secara jelas mendeskripsikan Dirinya.
Seperti di surat 1 Al Fatihah ayat 2 ,3 4. Juga surat2 Al Baqarah ayat 255 yang lebih dikenal dengan ayat Kursi. Ada lagi di surat 24 An Nur ayat 35.
Dan insya Allah dengan semangkin mengenalnya, akan meningkat pula kecintaan dan ketaqwaan kita terhadapnya.
1 Agustus 2003

PADA MULANYA KATA-KATA




Pada Mulanya Kata-Kata.
“Cuman omongan” dan “omong kosong”, adalah dua kalimat yang sering kita dengar dan mengukuhkan pandangan bahwa kata-kata cuma benda abstrak yang secara potensial akan memberi kekecewaan atau paling tidak : tidak perlu diharapkan apapun maknanya.
Apakah memang begitu ? Dua kalimat pertama diatas kalau kita hubungi dan telusuri sampai batas-batas logikanya akan menghasilkan kesimpulan yang tidak selesai.
Cuman omongan menyiratkan bahwa kata-kata punya nilai yang dibawah harapan. Tapi omong kosong menyiratkan bahwa kalau omongan tidak kosong, pasti punya arti.
Bagaimana kita menyimpulkan ini?
“Hati- hati kalau bicara” , adalah kalimat lain yang justru menyiratkan bahwa betapa pentingnya kata- kata.
Putusan Hakim; Ikrar; Akad Nikah; Pengakuan; Surat Keputusan; Undang-Undang Dasar; Cerita; Berita, Deklarasi, Proklamasi, Dekrit, itu semuanya toh “cuma” kata-kata, tapi bermula dari kata –kata itu, perubahan terjadi dengan hebatnya . Baik bagi perorangan, pasangan , kelompok,atau negara, bahkan bangsa. Segera maupun lambat laun. Langsung maupun tidak langsung. Akibat berakibat. Berantai hampir tanpa akhir.
Itu baru kata kata yang diucapkan mahluk.
Bagaimana dengan ucapan Sang Khalik? Maha Pencipta?
Bagaimana Dia mula-mula menciptakan langit dan bumi beserta isi-isinya termasuk kita semua? Dalam  Kitab Perjanjian Lama tercatat Allah bersabda: " Jadilah terang", lalu terang itu terjadi.(Kejadian :3 dan 4)
Ternyata hanya kata-kata.
Kun fayakun. Jadilah maka Terjadi”. (Al Qur’an 2:117) juga di 3:46; 3:59; 6:73; 16;40; 19:35; 36:82.
Bagaimana dengan seluruh kata-katanya yang terangkum dalam Al Qur’an itu sendiri?
Masya Allah ! Mudah-mudahan kita dapat merasakan ke maha kuasaanNya dari segala firmannya yang hak.

Jumat, 04 Juli 2008

KHUTBAH WIDHA

Arafah plain viewed from Jabal Rahmah where this Sermon was adressed to the pilgrimages who went along.

Khutbah ini disampaikan pada tanggal sembilan Zulhijjah 10 H.(k.l. 1423 tahun yang lalu) dalam pelaksanaan hajji wadda nya, di padang Arafah dekat Mekkah, sesudah Al Qur’an lengkap diwahyukan dan Allah SWT telah menyatakan berkahnya kepada Agama Islam dalam surat Al Maidah ayat 3. Setelah berpuji syukur kepada Allah Rasullullah bersabda:

Wahai, Ummatku,
Dengarkanlah aku dengan seksama
Karena aku tidak tahu apakah sesudah tahun ini
Aku akan masih bersama lagi dengan kalian
Karena itu simaklah
Apa yang hendak kuucapkan
Dan SAMPAIKANLAH KATA-KATA INI
KEPADA YANG TIDAK BISA HADIR HARI INI.

Sebagaimana kalian anggap bulan ini
Hari ini, kota ini, suci
Kalian harus menganggap pula bahwa nyawa dan harta
Dari setiap Muslim sebagai amanah suci
Sampaikanlah amanah yang kau emban kepada yang berhak
Janganlah berbuat aniaya supaya kamu tak dianiaya.
Ingatlah kalian akan menghadap Tuhanmu
Dan Dia akan memperhitungkan amalmu

Allah telah melarang riba
Karenanya semua tuntutan riba
Dengan ini dihapuskan
Namun tetap bagi kalian pokok dari harta kekayaan kalian.
Kalian tak akan membuat ataupun menderita ketidak adilan.
Allah telah memutuskan bahwa riba itu tidak ada lagi.
Dan ribanya Abbas bin Abdulmuthalib
Adalah yang pertama dihapuskan.

Semua tuntutan darah dari zaman jahiliyah
Dengan ini telah dihapuskan
Tuntutan pertama yang saya hapuskan ialah
Darah Ibnu Rabi’ah bin Haris bin Abdulmuthalib.

Hai manusia
Kaum kafir senang mempermainkan penanggalan.
Dengan maksud menghalalkan
Apa yang diharamkan Allah
Dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah.
Bilangan bulan disisi Allah ada duabelas.
Empat daripadanya bulan suci.
Tiga berturut-turut dan satu
Menyendiri antara Jumadil Akhir dan Syaban

Waspadailah Setan
Untuk keselamatan agamamu
Adapun setan telah putus asa dalam memberaikan kamu dalam hal-hal besar.
Tetapi berhati-hatilah atas penjerumusan dalam perkara –perkara kecil

Hai ummatku
Benar adanya bahwa ada hak kalian
Atas perempuan-perempuan kalian.
Namun mereka adapula haknya atas kalian.

Ingatlah, kamu telah
Jadikan mereka istrimu
Semata-mata sebagai amanah Allah
Dan dengan izinNya.

Jika mereka menghargai hakmu
Mereka akan berhak
Mendapatkan belanja dan pakaian .
Dalam kesantunan
Jagailah perempuan itu dengan baik

Dan bersikaplah santun
Karena mereka telah menggantungkan nasibnya kepada kalian
Dan mereka adalah penolong yang berikrar

Dan hak mu atas mereka adalah
Bahwa mereka tidak berteman
Dengan siapapun yang tidak kau setujui.
Dan mencegah mereka melakukan kekejian

Wahai ummatku, camkanlah.
Sembahlah Allah: shollatlah dalam lima waktu
Berpuasalah di bulan Ramadhan.
Tunaikan zakat. Berhajilah jika mampu

Semua manusia berasal dari Adam dan Hawa
Seorang bukan Arab tak mempunyai kelebihan dari seorang Arab
Juga seorang kulit putih tak berkelebihan atas orang kulit hitam
Pun seorang hitam tak berkelebihan dari seorang putih
Kecuali dalam kesalihan
Dan amal baik

Ketahuilah bahwa setiap muslim
Adalah saudara bagi semua muslim
Dan semua mereka membentuk
Satu persaudaraan.

Tidak dizinkan bagi setiap muslim
Untuk mengambil sesuatu kepunyaan sesama muslim
Kecuali dalam keikhlasannya

Maka janganlah kalian zalimi dirimu sendiri.
Ingatlah kalian akan menghadapi
Allah untuk mempertanggungjawapkan amalmu
Jadi waspadalah. Jangan terpencar dari jalan lurus
Setelah aku tiada

Hai ummatku
TAK SEORANG RASUL ATAU NABI YANG DATANG SESUDAHKU
DAN TAK SEBUAH AGAMAPUN AKAN LAHIR
Jadi pikirkanlah baik-baik hai ummatku
Dan renungkan kata-kata yang
Telah kusampaikan

Kutinggalkan dua hal
Al Qur’an dan Hadis
Dan bila kalian turuti mereka
Kalian takan pernah terberai

Dan mereka yang mendengarkanku
Sampaikanlah kata-kataku ini
Ke yang lainnya dan yang belakangan ini
Ke yang lainnya lagi
Dan mudah mudahan yang terakhir memahami
Kata-kataku lebih baik dari yang
Mendengarkan langsung dariku.

Jadilah saksiku ya Allah, bahwa saya telah sampaikan segala firmanMu ke ummatMu.


Sumber : Nabi Muhammad S.A.W oleh Abdullah Aidid, penerbit Bulan Bintang Jakarta 1961,
Pamflet Sudut media Masjid Sultan Singapur.3 Muscat Street Singapore.1996. email: mjdsultn@pacific.net.sg
Mohon diteruskan ke yang lain sebagaimana sabda nabi diatas.
Mohon disempurnakan bila ada masukan-masukan baru yang lebih sahih.

THE LAST SERMON OF PROPHET MUHAMMAD S.A.W


This Sermon was delivered on the Ninth day of Dzulhijjah 10 A.H (circa :June ,4 632 AD/other calculation : March 632 AD ) in his last hajj pilgrimage, at Jabbal Rahmah in the Valley of Mount Arafah near Mecca, just after The whole Qur’an was completely revealed and Allah has declared His blessing to Islam (Al Qur’an 5:3). This sermon could be viewed as preface for Islam as a religion.
After praising and thanking Allah , the Prophet (S.A.W), camel mounted, said:

O People
Lend me your attentive ears
For I do not know whether after this year
I shall ever be amongst you again.
Therefore listen carefully
To what I am about to say to you
And TAKE THESE WORDS TO THOSE WHO COULD NOT
BE PRESENT TODAY.

O people , just as you regard this month
This day, this city as Sacred
Likewise do regard also the life and property
Of every Muslim as sacred trust 1

Return the goods entrusted to you to their rightful owners.
Hurt no one so that no one may hurt you.
Remember , you will indeed meet your LORD
And that He will indeed reckon your deeds

Allah has forbidden you to take usury2
Therefore all interest obligation
Shall henceforth be waived
Your capital, however , is yours to keep
You will neither inflict nor suffer inequity.
Allah has judged that there shall be no interest
And that all interest due to Abbas ibn Abdul Muttalib
Shall henceforth be waived.

Every right arising from homicide3 in pre Islamic days
Is henceforth waived
And the first such right that I waived is that arising
From the murder of Rabi’ah Ibn Al- Harith Ibni Al Muttalib.

O men.
The unbelievers indulge in tampering with the calendar
In order to make permissible
That which Allah forbade
And to forbid that which Allah has made permissible4.

With Allah the months are twelve in number.
Four of them are holy5
Three of which are successive and one occurs
Singly between the month of JUMADIL AKHIR and SHAABAN.

Beware of satan6
For the safety of your religion.
The devil has lost all hope to lead you astray in big issues
But beware of being lead astray in small issues.

O people
It is true that you have certain rights
With regard to your women.
But they also have rights7 over you
Remember you have taken them
As your wives
Only under Allah’s trust
And with his permission

If they abide by your right then
They shall have right
To be fed and clothed
In kindness

Do treat your women well
And be kind to them
For they are your partners
And committed helpers
And it is your rights to impose
That they do not make friends
With anyone whom you do not approve
As well as never to be unchaste

O people, listen to me earnestly
Worship Allah8: say your five prayer
Fast during month of Ramadhan
And give your wealth in Zakat
Perform Hajj if you can afford.

All mankind is from Adam and Eve
An Arab has no superiority over a non Arab
Nor a non Arab has any superiority over an Arab.
Also a white has no superiority over a black
Nor a black has any superiority over white
Except by piety
And good deed 9

Nurture yourself that every Muslim
Is a brother to every Muslim
And that all Muslim constitute
One brotherhood10
Nothing shall be legitimate to Muslim
Which belongs to a fellow Muslims
Unless it was given freely
And willingly

Do not therefore
Do injustice to yourselves
Remember you will appear
Before Allah to answer for your deeds
So Beware
Do not stray from the path of righteousness
After I am gone

O people
NO PROPHET OR APOSTLE WILL COME AFTER ME
AND NO NEW FAITH WILL BE BORNE
Reason well therefore O people9
And understand The Words which
I have conveyed to you

I leave behind me two things
The QUR’AN
And my example The SUNNAH110
And if you abide these
You will never go astray.

All those who listen to me
Shall pass on my words
To other , and the latter
To others again
And may the last ones understand
My words better than those
Listening directly from me

Be my witness O, Allah that I have conveyed Your message to Your People11
Valley of Mount Arafah today.

The picture above was taken from Jabbal Rahmah ( mean :Mount Compassion) in 2003.
Source: 1. Nabi Muhammad SAW by Abullah Aidid,
Publisher: Bulan Bintang, Jakarta 1962

2. a Leaflet from Sultan Mosque, Sudut Media, Muscat Street
Singapore 198833, phone 2934405, email: mjdsultn@pacific.net.sg
For the most accurate translation version of the Sermon, corrections and additions are welcomed.
Please pass this to others as commanded by Rasululllah SAW in the last part of the sermon.

Saptono Istiawan, October, 27 2003/ October, 30 2007= Syawal 19 1428 h. Email tono@jkt.bozz.com

Foot notes:
1 Trust:
In any kind of relationship trust forms the foundation and binding force of a good and everlasting relationship. Be it in friendship, marriage, family, trade, business, employment, etc. A breach of trust is a heinous crime to be dealt with on the Day of Judgment.

2 Usury :
Or receiving of interest is a social menace forbidden in Islam . A typical example is the interest imposed by a moneylender. A borrower once entangled in money lending transaction is doomed to suffer the worst which may lead to poverty. And also in a macro-economic system, create a condition where once somebody have enough money, his money growth by itself. While others once have enough debt their debt growth by themselves. But when the debts are hugely accumulated that nobody could settle them down, then everybody have to do the balance notoriously known as inflation.

3 Homicide:
Pre-Islamic homicide is a lawless act of killing which encompasses infanticide, tribal feuds and pagan sacrifices. Not only it is a waste of human resources but also an unproductive preoccupation of the past. The Holy Prophet put an end to this and Islam devolves law inclined to bring about a better social upliftment for mankind and a better living environment for all.
4 Confusing in determining Iedl Fitr celebration lately is certainly then could be regarded as what the unbelievers want.
5 Holy Months :
The holy months are Zulkaedah(11th month),Zulhidjah (12th), Muharram (1st)
and Rejab(7th). These are sacred months in which Muslim enjoined to do good deeds and devote to serving Allah.
The first three months are period covering the performance of Hajj pilgrimage, one of the five pillars of Islam. The latter is the eventful month in which a night called Isra-Mir’aj, the holy return trip and ascension occurred which endorsed the Supremacy of the Almighty Allah as witnessed by the Holy Prophet. (According to Prof. Miguiel Asin from the University of Madrid ,this Mir’aj had great influence on the Italian Dante’s Divine Comedy and other Mediaeval literature of Europe ).

6 Satan:
By now Satan and his progeny would have a population much larger than the human beings. They loom every niches and corners of the world to cause havoc. Muslims have been cautioned to be wary of Satan’s unrelenting pursuit to cause confusion among them on small issues which then may give raise to polemics and disintegration of the Muslim brotherhood.

7 Women’s right:
Islam guarantees the status of women on the basis of reciprocal rights. Equality of woman lies in the treatment they enjoyed as a daughter, wife, mother, grandmother and member of a gracious society. This is in contrast to the disguised women liberation concept which weighed more for sexuality and vanity of young women.

8
Worship Allah:
Muslim are constantly reminded that they must be steadfast in their observance of the Five Pillars of Islam . These are individual duty and obligation which have no short-cut or proxy.

9 This was the precedence for 19th century Abraham Lincoln’s Declaration of Emancipation

10 Muslim Brotherhood :
Unity of the Muslim is important to bring about a more lasting peace for mankind . Islam is a universal religion for all mankind regardless of race, color, ethnicity, political beliefs and economic supremacy. It does not belong to the Arabs. Thus Islam conceived the first true nationhood in the world . The Pax Romana and other empires that preceding it was not really a nation forming effort, because they still primordially divided their own subjects into several categories with different rights accordingly, thus potentially could had been generated strains in their societies. In fact the word “nation” is more properly to be perceived as derived from the Arab word “ naas” which mean man or people, than old French word “nation” which mean birth or tribe or “nasci” which mean to be born..

9 Compare it with The Bible’s John 16:12,13 ,when Jesus had said:”I have yet many things to say unto you , but you cannot bear them now. Howbeit when the spirit of truth is come, he will guide you into all truth”.
11
10 Alqur’an and Assunnah:
These are divine revelations forming the main sources of Islamic law and practices. Muslim must abide by expressed and explicit revelation in these sources. Thus it is imperative for all Muslims to fully understand and master these source before dealing with minor and secondary sources.

11 See : Bible’s the Book of Deuteronomy 18:18. “I will raise a prophet from among their brethren like unto thee, and I will put my words on his mouth., and he will say to them whatsoever I command him.”.

related: http://islamworld.net/docs/call_of_ibrahim.html
http://www.submission.org/sermon.html
http://www.youtube.com/watch?v=i3Xc1MfX9X8
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Farewell_Sermon
http://www.prophetmuhammadleadership.org/textual_analysis_of_the_last_ser.htm

PERKENALAN/ INTRODUCTION

Assalamualaikum,

Blog ini akan ditampilkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris akan mencoba membicarakan dan memperkenalkan Al Qur'an ke seluruh bangsa di dunia.
Mudah mudahan niat dan usaha ini di Ridhoi oleh Allah SWT.

Wassalam

Saptono


may peace be upon you
THIS BILUNGUAL BLOG WILL TRY TO DISCUSS, EXPLAIN AND INTRODUCE AL QUR'AN TO PEOPLE OF THE WORLD.
may ALLAH bless this.