Cium tangan adalah budaya sepanjang masa . Dimanapun juga.
Matori cium tangan Abdurachman.
Habibi cium tangan Suharto
Mantu cium tangan mertua.
Baron cium tangan baroness. Itu bisa tulus. Bisa pula sekedar rutinitas.
Suatu ketika bertemulah Rasullah SAW dengan seseorang laki-laki yang bertangan sangat kasar dan bagian telapak tangannya terlihat pecah-pecah.
Beliau bertanya kepada orang itu apa pekerjaannya.
Lelaki itu menjawab: Ya Rasul pekerjaanku sehari-hari adalah memecah batu gunung kemudian mengumpulkannya untuk dijual.
Hasilnya untuk menghidupi keluargaku. Lalu Rasulullah S.A.W. memegang tangannya dan menciumnya
Seraya mengatakan : Inilah tangan yang diberkati Allah.
Tangan dari seseorang yang menafkahi keluarganya
Menafkahinya dengan ikhlas. Dengan berkorban
Pada saat yang sama juga langsung atau tak langsung turut membangun dunia.
Mungkin itulah satu-nya tangan yang pernah dicium Rasul.
Mengingat beliau yatim piatu sejak kecil.
Kalau melihat sekarang barangkali sangat relevan cerita ini karena betapa banyak orang mendapatkan rezekinya tanpa berkorban sedikitpun. Tanpa memberi sumbangan apapun untuk dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar